时间:2025-06-11 20:14:08 来源:网络整理 编辑:焦点
Warta Ekonomi, Jakarta - Pemerintah berkomitmen mempercepat penguatan ekosistem industri alat keseha quickq官网入口登录
Pemerintah berkomitmen mempercepat penguatan ekosistem industri alat kesehatan nasional, mulai dari hulu hingga hilir sebagai bagian dari program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Sehingga Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat daya saing dan kemandirian industri alat kesehatan dalam negeri dalam upaya mewujudkan ketahanan sektor kesehatan nasional, mengurangi ketergantungan impor, menarik investasi, serta membuka peluang lapangan kerja baru di sektor industri manufaktur.
Baca Juga: Presiden Prabowo Pimpin Rapat Terbatas Pembentukan Tanggul Laut di Pulau Jawa
“Arahan Bapak Presiden Prabowo sudah jelas, termasuk juga tekad Bapak Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, bahwa kita harus bisa berdikari di sektor strategis, seperti industri alat kesehatan,” ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Rabu (11/6).
Oleh karena itu, Kemenperin mendorong transformasi industri alat kesehatan yang inovatif, berbasis teknologi, dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri secara mandiri.
“Ke depannya, kami berharap, industri alat kesehatan nasional mampu berdaya saing secara global. Hal ini akan menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat, mandiri, dan modern di segala sektor, sebagai bagian dalam upaya untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” tutur Dirjen ILMATE.
Apalagi, industri alat kesehatan merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan dalam peta jalan Making Indonesia 4.0. Adapun fokus utama dari peta jalan ini adalah pengembangan industri yang berbasis inovasi, teknologi digital, dan efisiensi rantai pasok.
“Artinya, industri alat kesehatan memiliki peranan penting sebagai sektor strategis yang diarahkan untuk memperkuat substitusi impor dan meningkatkan kemandirian nasional. Dengan dukungan teknologi manufaktur cerdas dan otomatisasi, industri ini diharapkan mampu menjadi tulang punggung dalam penyediaan alat kesehatan yang berkualitas,” imbuhnya.
Setia mengemukakan, selain terus mendukung untuk substitusi impor, Kemenperin juga memacu industri alat kesehatan nasional berorientasi ekspor ke pasar regional dan global. “Beberapa produk unggulan alat kesehatan seperti hospital furniture, jarum suntik, dan alat diagnostik dalam negeri telah mulai menembus pasar ASEAN dan Timur Tengah,” ungkapnya.
Di samping itu, guna meningkatkan kemampuan industri alat kesehatan nasional, diperlukan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait seperti Kementerian Kesehatan dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Tujuannya agar produk alat kesehatan dalam negeri lebih mendapat prioritas dalam e-Katalog pengadaan barang dan jasa pemerintah.
“Untuk itu, kami mengharapkan dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan sebagai pengampu sektor kesehatan untuk terus menerapkan implementasi P3DN di Indonesia. Kami juga mengapresiasi langkah konkret Kementerian Kesehatan yang telah meningkatkan pembelian produk lokal hingga mencapai 48 persen di e-Katalog sektoral kesehatan pada tahun 2024 dari sebelumnya 8 persen di tahun 2019,” kata Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin, Solehan.
Kemenperin juga tengah mereformasi tata cara penghitungan dan penerbitan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai bagian dari upaya jangka panjang untuk memperkuat industri nasional melalui peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
Reformasi ini dilakukan agar juga kebijakan TKDN yang saat ini diterapkan menjadi lebih adaptif, transparan, dan memberikan manfaat optimal bagi pelaku industri dalam negeri.
“Dengan semangat kolaborasi yang tinggi, kami optimistis bahwa Indonesia akan mampu menjadi pusat produksi alat kesehatan global yang inovatif dan berkelanjutan. Kita semua memiliki peran penting dalam mewujudkan visi ini, dan bersama-sama, kita bisa menjadikan industri alat kesehatan nasional sebagai kebanggaan bangsa,” tegas Solehan.
Produksi CT Scan
Kemenperin pun memberikan apresiasi atas inisiatif kerja sama yang dijalin antara PT GE HealthCare dengan PT Forsta Kalmedic Global selaku anak perusahaan PT Kalbe Farma untuk memproduksi Computed Tomography (CT) scan berteknologi canggih. Fasilitas produksi ini berlokasi di pabrik Forsta, Bogor, Jawa Barat.
CT scan merupakan salah satu alat kesehatan diagnostik yang sering digunakan di dunia medis karena kemampuan diagnostiknya yang terperinci untuk berbagai penyakit.
Halaman BerikutnyaHalaman:
Sanksi Baru Uni Eropa, Harga Minyak Rusia Mau Dibuat Sangat Murah!2025-06-11 20:14
Nilai Investasi 7 Produsen EV yang Masuk ke Indonesia: Rp15,4 Triliun2025-06-11 20:01
巴黎美术学院有多难考?2025-06-11 19:57
巴黎美术学院有多难考?2025-06-11 19:23
Bantah Indonesia Gelap, Prabowo: Kalau Saya Ketemu Petani, Mereka Gembira2025-06-11 19:19
2025年产品设计国外大学排名2025-06-11 19:18
LHKPN Tom Lembong Capai Rp 101 Miliar, Anehnya Tak Punya Aset Rumah dan Tanah2025-06-11 19:15
Soal Kurikulum Merdeka, Mendikti Saintek Satryo: Lanjutkan yang Sudah Baik, yang Belum Diperbaiki2025-06-11 18:52
Wahana Interfood (COCO) Mau Perluas Segmen Usaha, Bidik Tambahan Pendapatan hingga Miliaran2025-06-11 18:42
Pelindo Luncurkan Seri Buku Kapita Selekta Pengembangan Pelabuhan Perdana di Indonesia2025-06-11 17:29
Istana Akui Belum Ada Pembahasan Secara Khusus Terkait Perpanjangan Usia Pensiun ASN2025-06-11 20:12
5 Mitos tentang Durian, Benar Bisa Bikin Kolesterol Naik?2025-06-11 20:04
Emiten Farmasi SOHO Lepas Kepemilikan Saham di AstraZeneca Indonesia, Nilainya Segini2025-06-11 18:39
2025年插画专业大学世界排名2025-06-11 18:16
Pembantaian MU 72025-06-11 18:15
Universitas Esa Unggul Selenggarakan Wisuda untuk 1.949 Lulusan TA Genap 2023/20242025-06-11 18:08
留学景观作品集制作攻略!2025-06-11 18:00
2025城市规划专业世界大学排名2025-06-11 17:44
Bakal Turunkan Premi, Skema Co2025-06-11 17:44
Prabowo: Program Makan Bergizi Gratis Digagas Bukan untuk Cari Popularitas2025-06-11 17:38